waktu yang telah berputar
menggulung semua kenangan
tiada yang tersisa
dari satu ke satuan
kucoba tuk lari dari kenyataan ini
tapi tiada yang bisa kutemui
semuanya hanya sebuah kode
dari titipan yang mencipta
aku harus berani menerima
semua yang kulewati
bukan untuk diriku juga bukan untuk siapa-siapa
tapi hanya untuk mengenangnya.....
Anak Pantai
Jumat, 24 Februari 2012
Jumat, 17 Februari 2012
Hilang
semua yang ada
telah dibuang begitu saja
keindahan yang dulu ada
kini sirna sudah
hilang semua tanpa tersisa
begitu cepatnya kau menhilang
meninggalkan kenangan suram
antara kau dan dia
Aku
Akan tiba waktu ketika jiwa ini merasuk lembut ke jiwamu seperti sebuah bisikan,
dan cinta di tubuhku yg terpendam dalam tanah akan dilanjutkan oleh denyut bumi..
Di musimmusim semi akan mekar cintaku menjelma bunga..
Dan di musim gugur cintaku akan menjelma serupa angin dingin yg mengabarkan ikhwal kerinduan..
Dan ketika kau benarbenar mengira aku telah tiada,
Aku akan menjelma sosok lain yg mencintaimu dari ujung nafas sampai pada ujung usiamu..
hingga suatu saat nanti kau akan menyadari bahwa aku adalah cintamu, aku adalah engkau dan kita satu..
serupa kelopak mata kita yg saling memeluk, dalam ciuman kematian
sajak oleh : Aji_Haqqani
Puisi ini bersumber dari : http://www.gudangpuisi.com/2012/02/cinta-perpisahan-dan-perjumpaan.html#ixzz1miGn5vhB
Blogger yang beretika selalu menampilkan sumbernya.
dan cinta di tubuhku yg terpendam dalam tanah akan dilanjutkan oleh denyut bumi..
Di musimmusim semi akan mekar cintaku menjelma bunga..
Dan di musim gugur cintaku akan menjelma serupa angin dingin yg mengabarkan ikhwal kerinduan..
Dan ketika kau benarbenar mengira aku telah tiada,
Aku akan menjelma sosok lain yg mencintaimu dari ujung nafas sampai pada ujung usiamu..
hingga suatu saat nanti kau akan menyadari bahwa aku adalah cintamu, aku adalah engkau dan kita satu..
serupa kelopak mata kita yg saling memeluk, dalam ciuman kematian
sajak oleh : Aji_Haqqani
Puisi ini bersumber dari : http://www.gudangpuisi.com/2012/02/cinta-perpisahan-dan-perjumpaan.html#ixzz1miGn5vhB
Blogger yang beretika selalu menampilkan sumbernya.
Kisah
di dalam sebuah jalanan yang dahulu telah kulewati, pernah begitu banyak api yang membara karena rasa. menurut sebuah pengertian yang ada, jalanan itu telah jauh ditinggalkan oleh para pengikutnya. masa-masa yang telah dilewati dan terbuang oleh sebuah keegoisan hati seseorang yang telah menyianyiakan keindahan yang tertanam di dalam surga dunia.
reruntuhan puing cinta yang terbentur oleh keegoisan itu kini telah bangkit dari keterpurukannya. semua yang dahulu ketika ditinggalkan begitu suram dan sepi, kini telah bangun dari kesepian itu.
jalanan itu telah kembali lagi ketika datangnya seorang yang membangkitkan rasa itu kembali dan keindahan itupun menjadi taman surga yang tiada taranya bagiku.
jika aku bisa membuat jalanan itu menjadi terang, mengapa tiada kulakukan???? tetapi itu pasti akan kulakukan, tunggulah.....
by: pantai selatan
reruntuhan puing cinta yang terbentur oleh keegoisan itu kini telah bangkit dari keterpurukannya. semua yang dahulu ketika ditinggalkan begitu suram dan sepi, kini telah bangun dari kesepian itu.
jalanan itu telah kembali lagi ketika datangnya seorang yang membangkitkan rasa itu kembali dan keindahan itupun menjadi taman surga yang tiada taranya bagiku.
jika aku bisa membuat jalanan itu menjadi terang, mengapa tiada kulakukan???? tetapi itu pasti akan kulakukan, tunggulah.....
by: pantai selatan
Hening
hembusan angin tak begitu terasa
jumlah air pun tak terhitung
jalanan yang dahulu ramai
kini telah terbengkalai
rasa sepi merasuk mendalam
tiada suara yang terdengung
mulut yang terkunci
sebuah kata yang sulit terucap
biarlah semua begini adanya
tiada kata tiada bicara
semua telah tersimpan
dalam hati yang mendalam
jumlah air pun tak terhitung
jalanan yang dahulu ramai
kini telah terbengkalai
rasa sepi merasuk mendalam
tiada suara yang terdengung
mulut yang terkunci
sebuah kata yang sulit terucap
biarlah semua begini adanya
tiada kata tiada bicara
semua telah tersimpan
dalam hati yang mendalam
Hening
hembusan angin tiada terasa
jumlah air pun tak terhitung
jalanan yang dahulu ramai
kini sepi adanya
mulut yang terkunci
tiada kata yang terucap
karena mimpi sudah berakhir
di telan pagi yang bertepi
jumlah air pun tak terhitung
jalanan yang dahulu ramai
kini sepi adanya
mulut yang terkunci
tiada kata yang terucap
karena mimpi sudah berakhir
di telan pagi yang bertepi
Langganan:
Postingan (Atom)